Teori struktural memandang teks sastra sebagai satu
struktur dan antar unsurnya merupakan satu kesatuan yang utuh, terdiri dari
unsur-unsur yang saling terkait, yang membangun satu kesatuan yang lengkap dan
bermakna. Menurut Abrams, teori struktural
adalah bentuk pendekatan yang obyektif karena pandangan atau pendekatan ini
memandang karya sastra sebagai suatu yang mandiri. Ia harus dilihat sebagai
obyek yang berdiri sendiri, yang memiliki dunia sendiri, oleh sebab itu kritik
yang dilakukan atas suatu karya sastra merupakan kajian intrinsik semata.
Abrams menambahkan, bahwa suatu karya
sastra menurut kaum strukturalisme merupakan suatu totalitas yang dibangun
secara koherensif oleh berbagai unsur pembangunnya.
Teori struktural memandang teks sastra sebagai satu
struktur dan antarunsurnya merupakan satu kesatuan yang utuh, terdiri dari
unsur-unsur yang saling terkait, yang membangun satu kesatuan yang lengkap dan
bermakna. Cara kerja dari teori struktural adalah membongkar secara struktural
unsur-unsur intrinsik, yaitu dengan mengungkapkan dan menguraikan unsur-unsur
intrinsik. Analisis struktural yang menekankan otonomi teks sastra, menurut
Teeuw, ternyata belum merupakan teori
sastra. Bahkan tidak berdasarkan teori sastra yang tepat dan lengkap sehingga
dapat membahayakan pengembangan teori sastra. Analisis berdasarkan konsep
otonomi karya sastra juga menghilangkan konteksnya dan fungsinya. Akibatnya,
karya sastra itu terasing dan akan kehilangan relevansi sosial budayanya. Makna
karya sastra (puisi, cerpen, novel) tidak hanya ditentukan oleh struktur itu
sendiri, tetapi juga latar belakang pengarang, lingkungan sosial budaya,
politik, ekonomi dan psikologis pengarangnya. Faktor-faktor ekstrinsik yang
disebutkan tadi memberikan andil yang besar kepada pengarang untuk melahirkan
karyanya. Mengingat sastra tidak bisa dilepaskan dengan realitas kehidupan
masyarakat, maka faktor-faktor lingkungan, kebudayaan dan semangat zaman, tak
bisa diabaikan. Dengan demikian, gerakan otonomi karya sastra sesungguhnya
berarti menempatkan pada ruang yang terpencil. Dalam kaitan inilah pendekatan
struktural kemudian digugat karna dianggap terdapat kelemahan didalam
analisisnya.
0 komentar:
Posting Komentar