Pages

Minggu, 30 November 2014

KUSEBUT RAHASIA

                                Kusebut Rahasia

tentang sebuah debar tak biasa
dalam geliat tarian plasenta
tiupan ruh dari syurga

kusebut rahasia
semilir kasih dalam bisik doa
raut bening sekilau kejora

aku dan rahasia
dalam merdu kidung sukma
menikmati rindu yang nyaris terlupa

sebuah rahasia
antara aku dan Dia
dalam bait-bait hening
saat malam perlahan purna

Panciro, 28 April 2014

MELIPAT MALAM

                                     Melipat Malam

aku melipat malam
menggulung begitu banyak rindu
yang terhampar serupa permadani
bergambar siluet ayah
juga seraut ibu

aku melipat malam
juga desah rintih kepiluan
kehilangan yang tak tersuarakan
pada bait-bait hening
kidung kerinduan

aku melipat malam
seribu janji yang tenggelam di angan
saat angin berputar haluan
lepas, jauh dari buritan
melesak menembus awan

aku melipat malam
dalam pigura kenang
memupus bayang
seraut keterasingan

Panciro, 4 agustus 2014

MENAPAK JEJAK LALU

                                Menapak Jejak Lalu


kembali kita buka gerbang waktu 
menapaki jejak-jejak lalu
walau nyaris hilang digerus waktu

ingatkah gelak tawa di pematang sawah
menggiring itik pulang kala senja
menyelam di sejuk danau penuh canda
menikmati keriaan tiada tara
dalam nuansa sederhana
saat kita teramat belia

kembali kita gelar kisah
saat rentang waktu membawamu jauh
kita memeluk sunyi
memunguti serpih terserak
jejak rindu teramat panjang
yang tak hilang walau serupa bayang

kini, kembali kuhidu aroma lalu
saat kupeluk erat hadirmu
begitu banyak rindu tumpah
tanpa kita harus berkata-kata
membiarkan hati kita bicara

oh. begitu cepat putaran waktu
belum tuntas kuluahkan resah
menghabiskan malam sejuta kenang
mengalirkan anak-anak sungai rindu
menuruni lembah bebukitan lalu

tapi aku harus pulang
kembali ke pelukan malam
tempat kulabuhkan mimpi dan harapan
melukis indah hadirmu dalam bingkai kenangan

Makassar, 25 oktober 2014

LORONG SUNYI

                                   Lorong Sunyi

sendiri kaki-kaki menapak sepi
menghitung bayang tumpah di ujung jari
mengukur panjang rentang perjalanan hari
menari di antara perih pagutan duri-duri
menadah peluh di sela rintih tak terperi

sendiri menyusuri alunan sunyi
semilir angin serupa kidung pemimpi
menyusuri lorong-lorong hening
dalam gema satu nada
menyentuh labirin tanpa jeda
hingga atma melayang
menyentuh batas tirai tak kasat mata
menembus relung kasih paripurna

Kamar ukuran 4x3 13 mei 2014

SELEMBUT JEMARI HUJAN

Selembut Jemari Hujan

pagi berkisah tentang hujan
lembut mengecup kelopak rindu
mengusap sejuk sepotong tunas baru
perlahan tumbuh di balik selaput harap
berdiam dalam hening
menghitung denyut waktu
menasbih sepotong mimpi
dalam samar raut Kekasih

jemari hujan masih menari
mengusap debu seribu wajah
memupus resah, memusnah desah
menyisa segaris senyum
pada bibir-bibir lelah berkeluh
mengikrar setia pada langit
serupa hujan menuai sejuk
menelan bara dalam sekam
menumbuh embun di sanubari

selembut jemari hujan
geliat rindu damai dalam diam

Taman mini jogja, 14 desember 2012

LUKISAN SUNYI

                                Lukisan sunyi

lembaran sepi mendekapku begitu erat
menyelimuti hati teramat hening
menguliti gigil hingga ke belulang
menyisa gemetar dalam debar
hingga detak jantung nyaris hilang
tenggelam dalam debur mimpi
saat sayap rindu mulai mengepak
hingga tak lagi kaki menapak
tinggi membelah angkasa
mengetuk jendela nirwana
melukis senyum sejuta cita
di awan lembut serupa bulu-bulu domba

Akkarena, 22 mei 2014

Rindu Biarlah Hilang

                 Rindu Biarlah Hilang

jauh rentang ruang kau bentang
menghalang pandang menirai kenang
hanyut sudah rindu bersama alir bayu
menuju pusaran waktu seribu ragu

akankan harap tenggelam di dasar samudera?
ataukah kembali mengidung ayat-ayat sukma
dalam desah napas syahdu
senandung masa lalu
dalam derai hening
: sepotong bisu

Panciro, 30 november 2014

"SAAT SEMILIAR ADALAH DOA"

                         Saat Semilir Adalah Doa

semilir berbisik lembut menyibak tirai pagi
membiarkan halimun beranjak menepi
memberi ruang sepijar cahaya
hangat menyentuh ceruk atma
membiaskan aneka rona bianglala
di antara muram seraut bayang di jendela

semilir membawa sukacita
pada berlembar hikayat lama
yang memantul wajah seribu rupa
polesan pura-pura
di antara ranyah tawa sang pendosa

semilir mengajak berkaca
pada lalu yang buram di mata
melarung pilu di bening genang doa
membiarkan sejuk bertahta di sukma
menguntum senyum, mekar
seindah teratai di tengah telaga

Masjid ukuran 5x5, 22 Mei 2014
 

Blogger news

Blogroll

Change Background of This Blog!


Pasang Seperti Ini

About