Pages

Minggu, 26 Januari 2014

AWAL TAHUN 2014


                    “KAMI JUGA INGIN HIDUP TENTRAM WAHAI PENGUASA
SELAMAT DATANG DI BLOG MUH.HARJUM NURDIN
"INILAH PENGALAMANKU SELAMA MENJADI MAHASISWA DI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

                    " MANFAATKAN SKILLMU SELAMA KAMU MASIH BISA"

                            HTTP://HARJUMNURDIN.BLOGSPOT.COM

Berharap pada diri sendiri agar lebih produktif dan kreatif. Teguh dan istiqomah menghasilkan karya-karya. Soal bagus atau jelek itu tidak penting. Yang penting adalah menghasilkan dahulu.
Terus terang saya sering membaca tulisan yang sangat buruk sehingga saya kesal. Dalam hati saya berkata, I could write better than that. Tetapi mengapa kok tidak menghasilkan juga? Jangankan yang lebih baik. Tidak ada karya, tidak ada yang bisa dikatakan. Oleh karena dari pada itu … saya harus lebih produktif.
Onward …

Masalahnya adalah banyak orang yang tidak paham akan kemampuannya dan menganggap remeh masalah disiplin ini. Ada orang yang memang sudah memiliki disiplin – khususnya terhadap waktu – sehingga dia boleh jadi begadang (atau tidur pukul 3 pagi) dan jam 7 pagi sudah berada di kantor (atau tempat klien / bandara / pelabuhan / …). Atau mereka bisa bangun pas waktu shalat Subuh. Mereka sudah dapat mendisiplinkan dirinya. Nah, yang repot adalah ada yang merasa bisa melakukan hal itu (begadang main game, noton bola) dan ternyata pagi harinya ketinggalan transportasi, lewat waktu shalat Subuh,  atau tidak dapat bekerja dengan baik.
Anak-anak dahulu diajari disiplin di sekolah dasar dan bahkan terus sampai SMA. Di luar itu mereka juga mendapatkan disiplin dari kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka atau olah raga. Salah satu alasan saya mengapa saya masih rajin berolahraga yang kelompok adalah agar tetap menerapkan disiplin; datang tepat waktunya, berkordinasi, demikian pula ketika main juga disiplin. Shalat juga mengajarkan disiplin. Sementara sekarang anak-anak lebih “percaya” kepada games. Apakah ada games yang mengajarkan disiplin ya?
Jadi, mungkin ada benarnya juga mengharuskan hadir dan mengisi daftar hadir. Wah…


Entah mau tertawa atau menangis melihat gambaran pendidikan di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain. Lihat saja diagram berikut ini
happy-at-school
Indonesia terletak di kanan bawah. Secara ranking test, Indonesia hanya berada di atas Peru. Alias, nomor dua dari bawah! Sementara untuk urusan “happy”, ya jelas nomor satu. Ampuuunnn.
Bagaimana menurut Anda???



Memupuk kebencian
Perbedaan itu rahmat. Eh, tapi pada kenyataan tidak begitu. Nampaknya banyak orang yang tidak mudah menerima perbedaan, baik itu yang disebabkan oleh agama, kepercayaan, suku, ras, aliran politik, kelompok, pendapat, dan seterusnya. Mereka beranggapan bahwa orang lain yang berbeda itu mengancam dirinya. Maka, belum apa-apa mereka sudah pasang kuda-kuda. Defensif. Bahkan ada yang langsung offensif. Mungkin mereka penganut aliran “the best defence is offence“.
Media sosial mempermudah peruncingan perbedaan ini. Amati saja. Begitu seseorang dari kubu lain muncul – entah dalam pemberitaan, gambar, atau tulisan orang lain – langsung muncul komentar negatif. Sumpah serapah. Bahkan ada yang sengaja memulai dengan menampilkan potret jelek dari kubu lain. Proaktif dalam memupuk kebencian.
Misal, begitu ada berita tentang Jokowi, maka mereka yang anti-Jokowi mulai memberi komentar negatif. Demikian pula ketika ada berita tentang PKS, maka yang anti PKS (dan juga mungkin anti Islam) menuangkan serapah. Ketika ada yang memberi ucapan selamat natal kepada yang merayakannya, maka muncul serangan-serangan. Dan masih banyak lainnya. Perhatikan saja. (Maukah kita memperhatikan lingkungan kita dan  belajar?)
Mengapa kita tidak belajar untuk menerima perbedaan itu? Bahwa mereka yang berbeda itu bukan ancaman. Bahwa kita adalah kita dan mereka adalah mereka. Bukan musuh. Bahwa kita berbeda itu memang benar-benar rahmat. Indahnya warna warni. Semestinya internet dan media sosial dapat membuka wawasan kita dan lebih mudah menerima perbedaan itu. Harusnya.






0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

Change Background of This Blog!


Pasang Seperti Ini

About